Ketua RT 07 Desa Lodaya Terlibat dalam Kasus Selingkuh
Lodaya – Ketua RT 07 Desa Lodaya, bernama prihartono dikabarkan terlibat dalam skandal selingkuh yang mencengangkan warga setempat. Kehidupan pribadi prihartono yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat, kini tercoreng dengan perbuatannya yang tidak terpuji.
Kasus ini terbongkar setelah menemukan saksi saksibeberapa yang mencurigakan . Kotim yang merasa curiga dengan perilaku prihartono yang semakin jauh dari dirinya, akhirnya menyelidiki lebih lanjut.
Dalam penyelidikannya, kosim mengetahui bahwa prihartono telah menjalin hubungan selingkuh dengan seorang wanita yang tinggal di RT tetangga. Wanita tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, diketahui juga merupakan anggota keluarga yang terlibat aktif di organisasi kemasyarakatan di desa mereka.
Setelah berbagai undangan dari pihak desa, prihartono akhirnya mengakui perbuatannya yang tak terpuji. Dia mengakui telah menjalin hubungan gelap selama beberapa bulan dengan wanita tersebut. Namun, ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai motif dan alasan di balik perbuatannya.
Berita tentang skandal selingkuh ini tidak hanya mendapat banyak perhatian dari warga desa Lodaya, tetapi juga dari masyarakat sekitar yang terkejut dengan perilaku yang tidak pantas dari seorang pemimpin. Beberapa warga mengajukan pertanyaan tentang integritas prihartono sebelumnya dan apakah ketidaksahan karakternya juga tercermin dalam kepemimpinannya sebagai Ketua RT.
Dalam beberapa hari terakhir, desa Lodaya dilanda perdebatan dan diskusi tentang apakah prihartono harus tetap menjabat sebagai Ketua RT 07 atau harus mengundurkan diri dari jabatannya. Walaupun belum ada keputusan resmi dari pihak berwenang terkait, beberapa warga menuntut agar prihartono dipecat dan digantikan oleh sosok yang lebih berintegritas.
Peristiwa ini semakin memperkuat pentingnya integritas dan kepemimpinan yang jujur dan bertanggung jawab di dalam suatu lingkungan. Warga desa Lodaya berharap agar kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pemimpin, agar mereka lebih berhati-hati dan berpegang pada prinsip-prinsip moral yang baik dalam bertindak dan menjalankan tugasnya.
Penulis : Suhermo GWI