Radar Sindo Pemalang – Mahasiswa Universitas Diponegoro Axelino Farrell Andika,
Jurusan : Teknik Lingkungan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak awal bulan Juli hingga pertengahan Agustus nanti.
Kegiatan ini mengangkat tema yang sejalan dengan potensi Desa Bojongnangka yaitu ”Optimalisasi Pengolahan Sampah di Desa Bojongnangka Sebagai Upaya Utilisasi Sampah Berkelanjutan”.
Mahasiswa turut aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh desa dan menyelenggarakan berbagai kegiatan pemanfaatan sampah atau limbah yang ada. Salah satu mahasiswa bernama Axelino Farrell Andika yang berasal dari Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik memiliki inovasi dalam pemanfaatan limbah sekaligus mencegah kerusakan lingkungan yaitu Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Citruswax dengan Pewangi Alami.
Menurut Axelino Farrell, dia menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang langsung ke lingkungan dapat merusak kualitas air, tanah, dan saluran air. Selain itu, minyak jelantah yang digunakan terus menerus juga berbahaya bagi kesehatan. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dipelajarinya selama berkuliah di Teknik Lingkungan.
Banyaknya warga desa dan UMKM yang menggunakan minyak goreng lalu dibuang ke wastafel ataupun ke tempat sampah menjadi dasar alasan mahasiswa tersebut untuk memanfaatkannya menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomi.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Desa Bojongnangka yaitu Wahmu, SE bahwasanya ”Warga Desa Bojongnangka belum mengetahui pemanfaatan minyak jelantah menjadi suatu produk yang berguna, Saya menyambut baik inovasi yang diberikan oleh mahasiswa KKN kepada warga desa khususnya para pelaku UMKM dan ibu rumah tangga”. Kata Wahmu
Citruswax merupakan inovasi berupa lilin aromaterapi yang menggunakan pewangi alami dari ekstrak kulit jeruk. Lilin ini berguna untuk relaksasi dan memberi wangi harum ke seluruh ruang dan juga mampu menjadi sumber penerangan ketika listrik padam.
Menurut Dr.dr. Siti Fatimah, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing mengatakan bahwa, ”Citruswax ini mampu mengurangi dampak negatif bagi kesehatan yang disebabkan oleh minyak jelantah jadi perlu adanya kesadaran secara langsung di masyarakat”.
katanya.
Pembuatan lilin ini hanya membutuhkan beberapa bahan seperti minyak jelantah, arang, parafin, stearin, krayon, dan ekstrak kulit jeruk.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat lilin ini relatif cepat karena hanya sekitar 30 menit. Perendaman minyak jelantah yang bau dengan arang yang membutuhkan waktu cukup lama yaitu seharian. Sehingga, sangat disarankan untuk menggunakan minyak yang tidak terlalu hitam dan tidak berbau ikan.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa secara door to door agar penyampaiannya dapat diterima langsung ke warga. Dr. Ir. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. selaku harapanny Dosen Pembimbing berkata, “Penyampaian secara door to door ini merupakan bukti kegiatan KKN ini dilaksanakan langsung turun ke masyarakat, harapannya masyarakat lebih paham akan pesan yang dibawa dan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi citruswax ini mampu menjadi solusi dalam pengelolaan limbah di desa”. pungkaanya.
(Suhermo)