Semua Warga Sekolah, Guru, Siswa, Komite Sekolah Dan Wali Siswa Harus Bisa Berkolaborasi Untuk Mencapai Tujuan Sesuai Dengan Visi Misi Sekolah

banner 120x600

 

Radar Sindo Pemalang  – Sekolah Dasar Negeri 2 Ampelgading merupakan salah satu Sekolah di desa Ampelgading kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang Jawa Tengah yang telah lama tidak ada Kepala Sekolahnya, artinya yang menjabat kepala sekolah di SD ini dengan status Pelaksana Tugas (PLT) kepala Sekolah, dan saya pun PLT disini, hal itu disampaikan oleh Siswantoro S.Pd SD selaku Plt Kepala SD N 2 Ampelgading di tempat tugasnya, Senin (31/07/2023). 

Lebih lanjut Siswantoro menambahkan, karena saya menjabat PLT di SD ini, Saya mengedepankan nilai nilai kepemimpinan dengan cara Kemandirian, jadi setiap Guru yang saya berikan tugas harus bisa bertanggung jawab penuh atas tugas yang diterimanya, termasuk didalamnya juga adalah pembagian tugas bersama antar sesama Guru. 

Dan hal itu berlaku untuk masing-masing personal yang ada. 

Alhamdulillah dengan pemahaman dan penyadaran tentang tugas untuk masing-masing, akhirnya mereka terbangun semangat dan tanggungjawab semaksimal mungkin dan tercapai azas tujuannya. 

Hal itu terbukti dengan diraihnya berbagai macam prestasi juara dalam beberapa kegiatan lomba di tingkat kecamatan bahkan kabupaten, ujar Siswantoro. 

SD N 2 Ampelgading dalam ajang Seleksi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Dasar bisa meraih empat prestasi, dan diantaranya yang mendapat peringkat juara dua di Kabupaten Pemalang dan selanjutnya berhak untuk mewakili FLS2N ke tingkat Provinsi. 

Kemudian juga dalam lomba OSN (olimpiade sains nasional) yang diadakan secara daring, atas binaan dari rekan guru bekerjasama dengan komite sekolah, wali murid terutama dan orang tua siswa, Alhamdulillah juga berhak mewakili juara tingkat kecamatan juara satu Matematika. Dalam gelaran festival dan lomba seni siswa nasional dengan materi lomba berupa seni kriya,seni melukis, solo song, gambar cerita, banyak diantaranya yang didapat dari siswa SD N 2 Ampelgading, terang Siswantoro. 

Melihat kondisi yang demikian sebenarnya itu berangkat dari kerja sama yang baik dari pengajarnya, siswanya, lingkungan sekolah dan juga peran orang tua siswa. Apalagi sekarang dengan sistem Kurikulum Merdeka, semua harus siap. Peran Guru dalam mendeteksi dan mengidentifikasi kemampuan siswa agar Guru tahu bakatnya masing-masing dari Siswa yang di ajarnya. Hal itu menjadi fokus pengembangan dalam ekstra kurikuler untuk mengembangkan seoptimal mungkin kemampuan dari seluruh siswa. 

Apalagi waktu waktu sekarang ini menjelang lomba Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI), lomba Pramuka, maka anak-anak yang berpotensi juga harus mulai dibina dari sekarang.

Jadi pada saat nanti pelaksanaanya siswa siswi sudah siap, apapun hasilnya yang penting sudah dipersiapkan dari sekarang agar Guru bisa mendeteksi indikasi bakatnya masing-masing siswa yang sesuai dengan kemampuannya. 

Dalam hal ini tentunya peran orang tua harus lebih banyak porsinya, karena kita tahu berapa sih lamanya anak anak belajar di sekolah. 

Pokonya kalau semua bisa bekerjasama apalagi bisa mendukung dalam hal kegiatannya, tentu akan sangat membantu dalam membangun kemampuan anak. Komite sekolah juga bisa memberikan dorongan orang tua dalam mendukung dan membantu kegiatan pada saat dirumah. 

Intinya kepala sekolah harus bisa memberi pemahaman kepada semua warga sekolah, guru guru dan termasuk juga wali siswa agar bisa berkolaborasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi misi sekolah.

Dengan demikian bila kita solid satu pemahaman akan menjadi gerakan bersama, saling membantu, saling mengisi dan bisa saling mengingatkan. 

Saya rasa itu kuncinya, jadi manakala upaya bersama tersebut membawa keberhasilan, kita semua yang merasakan senang bersama, dan apabila upaya tersebut belum membawa hasil juga semuanya bisa saling menyadari dan bertanggung jawab tanpa saling menyalahkan. 

Insyaallah ikhlas dengan diniati ibadah dan mengabdi pada negara demi kepentingan dan kemajuan dunia pendidikan, maka akan memunculkan kepedulian bersama mulai dari lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat untuk menciptakan sekolah yang berprestasi, pungkas Siswanto

Penulis   : Eko Budiarto

Editor     : Suhermo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *